Kaltimtoday.co, Samarinda - Sejumlah laporan masuk ke Inspektorat Kaltim khususnya mengenai kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN). Sesuai arahan Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan di lapangan.

Hasil temuan tersebut berkaitan dengan keterlambatan para ASN datang ke kantor, hingga oknum-oknum yang hanya sekadar absen saja. Bahkan ada juga temuan oknum yang tanpa kabar.

"Kami baru saja menyelesaikan pemeriksaan terkait disiplin pegawai, terutama soal jam kerja. Sesuai arahan Gubernur, kami diminta untuk meningkatkan kedisiplinan, sehingga kami turun langsung mengecek jam kerja para pegawai," ungkap Inspektur Daerah Provinsi Kaltim, Irfan Pranata.

Dari hasil pemeriksaan, memang masih ditemukan ada pegawai yang hanya absen di pagi hari, lalu di jam kerja tengah hari tidak berada di tempat, dan baru masuk lagi di siang hari. Kasus tersebut memang hanya terjadi beberapa oknum ASN saja.

"Inspektorat menindaklanjuti temuan tersebut. Serta memberikan peringatan terhadap mereka yang tidak taat aturan," bebernya.

Irfan merekomendasikan kepada bagian pembinaan untuk memberikan sanksi sesuai aturan. Saat ini, prosesnya sudah berjalan. Ini sebagai bentuk komitmen pemerintah, untuk menertibkan para oknum ASN tersebut.

"Bagi pegawai yang tidak masuk kerja selama puluhan hari tanpa keterangan, kami rekomendasikan untuk diberhentikan tidak dengan hormat," tegasnya.

Jika keterlambatan kecil selama 5-10 menit, masih ada toleransi bagi para ASN. Data absensi sudah menggunakan sistem finger print, dan terekam jelas bagi ASN yang mengalami keterlambatan saat masuk kantor.

"Karena bisa saja ada kendala di jalan, ban kempes, atau alasan logis lainnya. Tapi kalau sampai berhari-hari tidak masuk tanpa keterangan, tentu kami rekomendasikan untuk diberikan tindakan tegas," tutupnya.

[RWT]