Advertorial

Pupuk Kaltim Kirim 4.650 Ton Pupuk Bersubsidi ke Sumbawa, Harga Turun 20 Persen

Fitriwahyuningsih — Kaltim Today 01 November 2025 07:49
Pupuk Kaltim Kirim 4.650 Ton Pupuk Bersubsidi ke Sumbawa, Harga Turun 20 Persen
 Dirut PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam pelepasan 4.650 ton pupuk subsidi dari Pupuk Kaltim ke Sumbawa, NTB. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today)

Kaltimtoday.co, Bontang - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) resmi memgirim 4.650 ton pupuk bersubsidi dari Bontang menuju Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (31/10/2025). Pelepasan ini menjadi penanda dimulainya masa siaga satu menghadapi lonjakan kebutuhan pupuk di sektor pangan pada November dan Desember.

Dirut PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi yang meresmikan pelepasan secara simbolis mengatakan, saat ini realisasi penyaluran pupuk subsidi telah mencapai 6,5 juta ton. Jumlah itu akan terus ditingkatkan hingga akhir tahun, dengan target mencapai 8,5-8,7 juta ton. Ia pun memastikan stok nasional dalam kondisi aman dengan total 1,5 juta ton, di mana 1,1 juta ton di antaranya merupakan pupuk subsidi.

“Artinya dalam dua bulan ini kita harus deliver lebih dari dua juta ton pupuk kepada petani,” ujar Rahmad.

Dirut PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dan Senior Director Business Performance and Asset Optomization Danantara Indonesia, Bhimo Aryanto, dalam pelepasan 4.650 ton pupuk subsidi dari Pupuk Kaltim ke Sumbawa, NTT. (Fitri Wahyuningsih/Kaltim Today)

Yang menarik dalam pengiriman kali, kata Rahmad, pupuk yang dikirim harganya lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) sebelumnya. Sebab, Presiden Prabowo Subianto baru saja mengeluarkan kebijakan yang memberikan diskon sekitar 20 persen bagi petani. Harga urea turun dari Rp2.250 menjadi Rp1.800 per kilogram, sedangkan NPK dari Rp2.300 menjadi Rp1.840. 

"Sesuai arahan bapak presiden dan sudah dilaksanakan harga pupuk subsidi HET-nya diturunkan 20 persen. Jadi sekarang petani tidak hanya volumenya tercukupi, tidak hanya ketepatan waktunya karena sekarang aturan distribusi sudah disederhanakan, tapi masih ada bonus lagi dan dari presiden yaitu memberikan diskon pupuk bersubsidi," urainya.

Sementara itu, Senior Director Business Performance and Asset Optomization Danantara Indonesia, Bhimo Aryanto mengatakan, pemerintah juga tengah fokus melakukan revitalisasi terhadap pabrik pupuk di bawah Pupuk Indonesia Holding Group. Revitalisasi ini menyasar pabrik berumur tua yang dianggap kurang efisien.

"Melalui revitalisasi pabrik pupuk di bawah  Pupuk Indonesia Holding Group ini, diharapkan bisa membuat industri, petani, ekosistem pertanian indonesia semakin tangguh dan kuat," tandasnya.



Berita Lainnya