Samarinda
Kenalkan Teknologi Nano, Jurusan Kimia FMIPA Unmul Gelar Workshop untuk Guru SLTA se-Kaltim
Kaltimtoday.co, Samarinda - Nanotechnology atau Teknologinano saat ini masih belum berkembang di Indonesia. Bahkan masyarakat pun masih merasa asing dengan teknologi ini. Padahal, teknologi nano sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan berkontribusi dalam memajukan bangsa.
Untuk itu, pengenalan teknologi nano kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama para pendidik harus dilakukan, agar masyarakat semakin mengenal teknologi ini.
Berangkat dari kesadaran tersebut, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Mulawarman (Unmul) menggelar workshop pengenalan, pembuatan, dan pemanfatan material nano bagi guru-guru SMA, SMK, MA se-Kaltim.
Total ada 40 guru kimia dari berbagai daerah di Kaltim yang hadir dalam workshop tersebut. Diharapkan, melalui workshop tersebut teknologi nano dan praktik pembuatan material berukuran nano di laboratorium, hingga pemanfaataannya untuk menyerap limbah dan anti-bakteri semakin dikenal luas.
Selain pengenalan tentang teknologi nano, workshop yang digelar Jurusan Kimia FMIPA Unmul itu juga mensosialisasikan program studi S-1 dan S-2 Kimia serta topik pengembangan riset terbaru.

Kegiatan yang didanai dari PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) FMIPA Unmul ini digelar sebagai cara untuk melakukan transfer perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terbaru kepada guru, juga memastikan hal itu diterima sisa-siswi di sekolah.
Workshop ini turut menghadirkan pembicara yang bergelut di riset iptek nano, Dr Soerja Koesnarpadi, M.Si dan Dr Noor Hyndriawati, M.Si.
Guru-guru sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka menyimak secara seksama persentasi dan praktik pembuatan material nano dalam bentuk magnetik dan perak di Laboratorium Kimia Organik dan Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia FMIPA Unmul.
Para guru juga mencoba memanfaatkan material nano tersebut sebagai adsorben atau bahan penyerap limbah zat warna metilen biru dan sebagai antibakteri staphylococcus aereus dan salmonella thypi. Guru-guru sangat senang dan merasa bertambah pengetahuannya dan berharap kegiatan tersebut rutin dilaksanakan sebagai sarana pengembangan keilmuan.
[TOS]
Related Posts
- Sonny Keraf: Kaltim Punya Potensi Besar Jadi Penghasil Energi Bersih dari Biomassa
- Kaltim Bahas Masa Depan Energi Hijau Berkeadilan, Akademisi dan Pejabat Bakal Gelar Diskusi di Unmul
- Bocoran Gaji Guru PPPK Paruh Waktu 2025, Cek Besarannya Berdasarkan Wilayah
- Kaltim Krisis Guru SLB, Disdikbud Siapkan Solusi Kuliah Gratis bagi Calon Pendidik
- 500 Mahasiswa UNMUL Tanam 1.010 Pohon Kopi di IKN, Pecahkan Rekor MURI









